Setelah mempelajari IELTS kurang lebih 1 tahun , berpindah-pindah dari Jakarta, Pare
dan Bandung, kemudian gagal tes untuk kesekian kalinya. Akhirnya, 26 Oktober
2016 saya mendapatkan nilai IELTS 7. Alhamdulillah, sungguh benar-benar
pertolongan Tuhan.
Saya adalah salah satu dari kalian yang tidak memiliki basic English yang kuat, merasa
sangat tidak berbakat dengan BAHASA INGGRIS. Merasa BAHASA INGGRIS seperti
momok, mimpi buruk, kelemahan terbesar dalam hidup, penghambat kemajuan karir.
Sungguh saya adalah kalian.
Saya juga adalah kalian yang tidak cukup memiliki
uang, belajar bahasa Inggris dari sejak SMP sampai universitas, pernah mencoba
kursus dari yang terjangkau sampai yang menguras tabungan tapi ketika tes TOEFL
saya memulai dengan 440.
Jika saya bisa, maka kalian juga bisa. Mungkin
waktu yang diperlukan tidak cukup sebulan sebagaimana cerita-cerita indah
mempelajari IELTS. Mungkin juga tidak cukup dengan mengikuti IELTS Preparation
selama 1 bulan. Mungkin tidak langsung berhasil di saat pertama kali mengikuti
tes IELTS. Mungkin harus melewati terlebih dahulu rasa putus asa, penasaran,
lelah dan bosan. Tapi teman, jika kamu percaya IELTS akan membuat hidup kamu
lebih baik, kejar dan jangan berhenti.
Untuk para pejuang IELTS di berbagai belahan
Bumi, percaya kalian tidak sendiri J
Break a leg
A.Rahma
*Jatuh bangun mempelajari IELTS secara mendetil
akan saya bagi di artikel selanjutnya, semoga menjadi bagian yang memberikan
semangat
0 comments:
Post a Comment